Tuesday, October 4, 2016

Sudah Langsing, Wanita Tetap Merasa Gendut


KOMPAS.com — Umumnya, wanita mendambakan bentuk tubuh yang langsing atau superkurus bak para Model yang melenggang di pentas peraga.

Satu hal yang tidak diketahui oleh banyak wanita adalah para Model superkurus tersebut, jika ingin memiliki karier sukses, tidak boleh makan sama sekali.

Sejumlah pemberitaan mengenai efek buruk diet berlebihan pada mode telah marak terpublikasi.

Bahkan, obsesi memiliki tubuh kurus kering telah membuat sejumlah Model tewas karena kekurangan gizi, depresi, dan bunuh diri.

Namun, hal tersebut tidak membuat kebanyakan wanita tersadar dan jera. Ambisi mendapatkan tubuh superkurus masih menjadi “agenda” kaum hawa.

Hal ini dibuktikan dengan survei yang diproduksi oleh Cosmopolitan terbitan Australia terhadap 2.000 pembaca.

Survei mengungkapkan bahwa wanita tidak pernah merasa puas dengan bentuk tubuh meski sudah proporsional dan cantik.

Sebanyak 27 persen responden wanita mengaku bahwa mereka menyebut diri sendiri gendut setiap hari di depan cermin. Lalu, sebanyak 25 persen mengaku merasa gendut setelah akhir pekan.

Namun, hasil yang paling mengejutkan adalah 87 persen wanita selalu merasa gendut, walaupun berat badan mereka termasuk langsing atau setidaknya proporsional.

Selanjutnya, lebih kurang 67 persen responden membeberkan, mereka merasa tidak percaya diri lima kali dalam satu hari, hanya lima persen yang percaya diri.

Kemudian, sebanyak 63 persen mengatakan sedang menjalani diet, padahal berat badan mereka tidak berlebihan.

Sebanyak lima persen responden mengungkapkan, mereka merasa berdosa setiap usai makan.

“Hasil survei yang menyedihkan,” ucap Dr Sarah McMahon, psikolog dan Director di Body Matters Australia.

Menurut Dr McMahon, survei tersebut tidak membuatnya terkejut karena kebanyakan wanita percaya bahwa penampilan diri adalah segalanya.

“Memang benar, tidak semua wanita menderita gangguan makan, tetapi hasil survei sangat jelas bahwa sekarang kita hidup pada era ketika aneroksia dan bulimia itu normal. Kondisi ini terjadi karena penilaian sosial terhadap wanita yang melulu soal bentuk tubuh mereka,” urainya.



No comments:

Post a Comment